Rabu, 01 November 2023

Koneksi Antar Materi Pendidikan Yang Memerdekakan



Pendidikan Yang Memerdekakan yang dikemukakakan oleh Ki Hadjar Dewantara jika dikoneksikan dengan materi sebelumnya, dalam hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan dan hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan, dapat diuraikan sebagai berikut:

Hal-hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan.

Hal yang selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan adalah ketika guru dapat menuntun murid-muridnya, diantaranya sebagai fasilitator yang bertugas untuk membimbing, mengarahkan dan melatih kemandirian peserta didik dalam mempersiapkan kehidupannya di masyarakat. Kemerdekaan bukan bebas sebebas-bebasnya, melainkan proses menuntun yang didasarkan pada kebahagiaan dan kesenangan murid pada pembelajaran.


  


Pada proses menuntun ini di dasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman murid. Kita menyesuaikan seperti apa karakteristik peserta didik. Kodrat alam murid adalah bermain, sehingga perlu menginternalisasi permainan ke dalam pembelajaran. Kodrat zamannya adalah pada masa revolusi industri sekarang ini, kita tidak bisa lepas dari teknologi. Sehingga anak juga perlu untuk menyesuaikan dengan zamannya untuk dapat menguasai teknologi. 

                                                 

                                                       

Filosofi Ki Hadjar Dewantara anak bukan tabula rasa juga sudah sesuai dengan prinsip pendidikan yang memerdekakan. Di mana prinsip bukan tabula rasa ini bertentangan dengan teori John Lock bahwa setiap manusia yang terlahir merupakan selembar kertas yang putih dan kosong yang bisa kita warnai. Pada teori bukan tabula rasa Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa setiap anak sudah terlahir dengan cipta dan karsa sehingga menimbulkan karya.

Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan.

Hal-hal yang tidak selaras terkait prinsip pendidikan adalah pendidikan yang memaksa anak untuk mengikuti keinginan guru, seharusnya anak bisa memilih kegiatan yang disukai sesuai minat dan bakatnya. Pembelajaran seharusnya bisa dilakukan dimanasaja dan dengan siapa saja, bahwa siswa belajar tidak hanya dengan guru tapi juga dari praktisi di berbagai bidang. Misalnya bisa belajar langsung di pasar, disawah, dilingkungan sekitar sekolah bisa dijadikan sumber belajar. Atau bisa juga dengan studytour.



Catatan Hasil Lokakarya 7 Sari Warsiyah

  Catatan Hasil Lokakarya 7 Nama PP : Sari Warsiyah, S.Pd. Kegiatan Lokakarya 7 PGP Angkatan 7 Kabupaten Klaten Dilaksanakan tanggal 27- 28 ...